Mahasiswa Sistem Komputer Perkenalkan Kulkas Berbasis IOT Untuk Pelaku Bisnis

Banyaknya anak muda yang mulai bergerak menjalankan bisnis, mengharuskan mereka harus detil untuk menghitung keluar masuk stok bahan baku atau produk jadi yang mereka jual. Hal itu dialami sendiri oleh Agung Surya Jaya, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer – Universitas Narotama (UNNAR) Surabaya yang menjalani binis franchise yang bergerak di bidang minuman yang menyimpan produknya di dalam kulkas.
Namun sayangnya, selama ini Agung sering kali menerima hasil laporan penjualan dan pembelian barang dari pegawainya yang tidak sesuai dengan realita di lapangan. Hal itu kemudian membuatnya berpikir untuk mengatasi masalah tersebut dengan membuat sebuah rancang bangun alat pengontrol penggunaan kulkas berbasis Internet of Things (IoT).
“Di sini saya mengembangkan kulkas yang mampu memberikan informasi secara cepat dan akurat tentang keluar masuknya produk. Kulkas ini memanfaatkan mikrokontroler dan beberapa sensor sehingga kita bisa memonitoring ketersediaan stok barang di dalam kulkas secara real-time,” jelas mahasiswa Program Studi Sistem Komputer itu.
Alat yang disebut dengan nama Kulkas Pintar itu akan mengirimkan data keluar masuknya barang pada aplikasi yang terpasang di ponsel pintar. Pemilik juga akan mendapatkan notifkasi ketika stok persediaan barang akan segera habis. Bagaimana cara kerjanya?
“Jadi cara kerjanya simpel. Saya memasang sensor limit switch pada kulkas yang akan mendeteksi setiap kali ada barang yang masuk atau keluar dari kulkas. Sensor tersebut kemudian mengirimkan data yang diolah oleh mikrokontroller dan mengirimkan data itu pada server melalui jaringan. Ketika data yang terdapat di server sudah match, maka secara otomatis akan masuk ke dalam database,” ujar pria kelahiran 30 Mei 1998 itu.
Setelah sampai di database, data tersebut juga akan disimpan sebagai arsip dan dikirimkan pada aplikasi yang terpasang di ponsel pintar, sehingga bisa diakses kapan saja oleh pemilik bisnis. Selain itu, kulkas pintar ini juga dilengkapi dengan sensor selenoid lock door yang mampu mengerjakan fungsinya setelah data password dimasukkan melalui keypad.
Saat ini memang Agung baru membuat kulkas pintar ini berupa prototipe lengkap dengan aplikasinya yang ia selesaikan dalam 6 bulan. Namun, ia memiliki keinginan besar untuk mengembangkan alat ini sampai benar-benar menjadi kulkas yang bisa digunakan oleh pemilik bisnis. “Saya yakin banyak pemilik bisnis yang memiliki masalah serupa dalam penghitungan stok keluar masuk barang, sehingga saya ingin sekali mengembangkan ini menjadi kulkas pintar yang bisa dipasarkan untuk membantu mereka,” tutupnya